Wednesday, May 2, 2007

Kunjungan Presiden di Poso

Bangun Daerah Konflik
Presiden: Tak Ada Alasan untuk Saling Membenci

Kompas, 2 Mei 2007

Tentena, Kompas - Saat ini pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan di daerah bekas konflik. Ini menjadi salah satu prioritas di berbagai departemen dalam rencana pembangunan ke depan. Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Tentena, Sulawesi Tengah, Selasa (1/5).

Presiden menyatakan itu di hadapan tokoh masyarakat dan tokoh gereja serta warga Tentena, Kabupaten Poso. Sebelumnya, hal sama juga dikatakan Presiden di hadapan tokoh agama dan masyarakat di Kota Poso.

"Akibat konflik yang terjadi di masa lalu, saya memahami bahwa terdapat kemunduran dan stagnasi dalam hal pembangunan baik sosial maupun ekonomi. Karena itu, saya menyambut baik usulan dan prakarsa agar dilaksanakan percepatan pembangunan di Sulawesi Tengah, khususnya di Poso," kata Presiden.

Menurut Presiden Yudhoyono, percepatan pembangunan di daerah bekas konflik adalah bagian dari upaya rekonsiliasi dan pemulihan yang diharapkan dapat menyembuhkan trauma akibat konflik pada masa lalu.

"Saya terharu mendengar banyak anak-anak dan remaja yang menjadi yatim piatu dan kehilangan banyak hal, termasuk masa lalu mereka. Jangan sampai mereka kehilangan lagi masa depannya. Mari kita berbuat agar masa depan mereka, masa depan negeri ini, Poso, Tentena, lebih baik dari sekarang," ujarnya.

Pada kesempatan bertemu dengan masyarakat Tentena dan Poso, Presiden kembali mengingatkan tentang inti ajaran agama Nasrani maupun Islam yang penuh cinta kasih dan damai.

"Umat Islam, Kristiani, Katolik, adalah saudara, sama-sama hamba Tuhan. Maka, tidak ada alasan untuk saling membenci dan memusuhi," kata Presiden.

Presiden berharap, apa yang terjadi di Poso pada masa lalu, dijadikan pelajaran berharga untuk diambil hikmahnya. Terkait bantuan yang diberikan pemerintah pada masyarakat di Poso dan Tentena, Presiden berharap bantuan itu dijaga dan dijadikan sarana untuk selalu mengingat Tuhan, saling menghargai, dan mendidik generasi muda menghadapi tantangan zaman.

"Kita tidak ingin lagi melihat masjid-masjid, gereja-gereja, yang merupakan tempat memuliakan Tuhan, dibakar dan dirusak. Sebaliknya mari jadikan bunyi dentang lonceng gereja dan suara azan sebagai panggilan untuk mengingat Tuhan."

Resmikan proyek

Di Poso, Presiden meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso dan peresmian rehabilitasi masjid. Di Tentena, Yudhoyono meletakkan batu pertama pembangunan empat SD, Sekolah Theologia Tentena, peresmian dan perluasan RS Sinar Kasih, dan panti asuhan. Lalu di Palu Presiden meresmikan PLTU Mpanau dan Jembatan Teluk Palu. Senin malam lalu Presiden berbicara dalam Simposium Nasional Pemuda Indonesia (SNPI) tentang Resolusi Konflik di Silae Beach, Palu.

Dalam kunjungan dua hari di Sulteng, Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. (REN/NAR)