Monday, April 30, 2007

Kunjungan SBY ke Poso


8.000 PERSONIL TNI DAN POLRI AMANKAN KUNJUNGAN PRESIDEN KE SULTENG

Palu - Sebanyak 8.000 personil TNI dan Polri mengamankan kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Sulawesi Tengah (Sulteng) yang rencananya dua hari sejak 30 April 2007.

Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kolonel Inf Husen Malik di Palu Rabu mengatakan, kekuatan tersebut termasuk pengamanan terbuka, pengaman tertutup, pengamanan jalur dan paspampres.

Menurut Husen Malik yang juga Komandan Satuan Tugas Pengamanan Kunjungan Presiden, rombongan presiden akan berada pada 11 titik tersebar di Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.

Titik-titik kunjungan tersebut sudah termasuk bandara udara Mutiara Palu dan Kasiguncu Poso, helipad di Parigi Moutong dan Tentena Poso, serta lokasi kegiatan.

"Padatnya agenda dan banyaknya lokasi yang dikunjungi presiden, jelas membutuhkan kekuatan pengamanan dalam jumlah besar," katanya.

Agenda sementara presiden selama dua hari di Sulteng di antaranya, panen raya padi di Desa Nambaru Kabupaten Parigi Moutong, peluncuran program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri di Palu, membuka simposium nasional pemuda Indonesia tentang resolusi konflik di Palu.

Sementara agenda presiden di Kabupaten Poso yakni, peletakkan batu pertama pembangunan pondok pesantren modern di Desa Tokorondo, peletakkan batu pertama pembangunan sekolah dasar dan perluasan Sekolah Tinggi Theologia di Tentena.

Sebanyak 12 menteri rencananya menyertai kunjungan presiden yakni, Menko Polhukam, Menko Kesra, Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Sosial, Menteri Pertanian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Pemuda dan Olahraga.

Lainnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kesehatan dan Meteri Sekretaris Negara.

Kunjungan Yudhoyono ke Sulteng merupakan kali pertama sejak menjabat presiden. Namun, Yudhoyono pernah berkunjung ke Palu dan Poso pada tahun 2002 ketika menjabat Menko Polhukkam di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Sumber : ANTARA